Dunia Komunitas Vespa
Rabu, 23 Mei 2012
Jumat, 13 April 2012
Jumat, 23 Maret 2012
Rabu, 14 Maret 2012
Fuck yeah, Get real!
something must be done
about vengeance, a badge and a gun..
'cause I'll rip the make,rip the stage, rip the system..
I was born to rage aganist'em
first in ya face, in the place
and I'll drop the system style clearly
know your enemy.. (rage aganist the machine)
about vengeance, a badge and a gun..
'cause I'll rip the make,rip the stage, rip the system..
I was born to rage aganist'em
first in ya face, in the place
and I'll drop the system style clearly
know your enemy.. (rage aganist the machine)
Jumat, 09 Maret 2012
Keluarga buncis
HIJI, DUA, TILU...
BUNCIS
DI SINI ada beberapa poto,
manteman vespa yang nggak sengaja ke jepret sama kamera hape. Maaf yak, yang mukanya jelek jangan komentar
apalagi ngadu sama Pak Haji Maman. Hehehe, kalau poto nya mau diganti jadi agak
cakepan dikit, kasih aja gue kopi hitam cap kupu-kupu buatan Mang Apud. Oke.
Terus, di sini juga ada lambang beberapa club vespa yang ada di Indonesia, yang
gue masukin. Sebagian lagi, nggak kemasukin ada kemungkinan ketinggalan di
secretariat club masing-masing. Terima kasih.
Sejarah Vespa
Vespa is The Legend
PIAGGIO
didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo
dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel
Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api, keren bener dah abis
jualan Kereta jadi pengusaha Vespa. Pada Perang Dunia I, perusahaannya
memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli
pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik
kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang
mana menjadi Pusat produksi pesawat terbangnya (baling-baling, Mesin dan
Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin
Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.
Enrico Piaggio
mengambil alih perusahan ayahnya (Rinaldo). Enrico memutuskan untuk fokuskan
perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat
Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan
yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern
Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman
dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan
mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah
kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis.
Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk
penggantian ban. Hasilnya sebuah design yang terinspirasi dari pesawat yang
yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain. Saat melihat kendaraan
itu, Enrique Piaggio berkata “ Sambra Una Vespa” ( terlihat
seperti Tawon ). Frame depan dirancang untuk melindungi pengendara dari debu
jalanan. Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah
memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950, vespa telah diproduksi
di German, Great Britain, Prancis, Belgia, Spanyol dan tentu di Italia. Selama
tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu
itu. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa,
mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa
bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.
Ada 138 tipe vespa yg berbeda.
Sekarang hanya ada 4 model produksi. Classic, manual Transmission PX, Modern
CVT Transmission,GT dan GTS
Model Bersejarah :
- Paperino – Original Prototype dibuat tahun 1945 di biella
- AMCA Troupes Aeról Portées Mle. 56 – Sebuah Vespa yang dimodifikasi oleh tentara Prancis yang dilengkapi sebuah senjata anti tank.
- VNC Super 125
- VBC Super 150
- VLB Sprint 150
- VBA Standard 150
- VBB Standard 150
- 125 GT
- V9A
- VNA
- Vespa U – U is for utilitaria (English – economic) 1953
- GS 150
- SS180
- GS160
- Standard 90 (3 spd)
- Standard 50 (3 spd)
- SS50 (4 spd)
- SS90 (4 spd)-90 SS Super Sprint
- 150 GL
- 90 Racer
- 125 TS
- 100 Sport
- 125 GTR
- 150 Sprint Veloce
- 180 SS Super Sport
- Rally 180
- Rally 200
- Primavera 125 also ET3 (3 port version)
- PK 50
- PK 50 XL
- PK 50 Roma (Automatic)
- 50 S
- 50 Special
- 50 Special Elestart
- 50 Sprinter / 50 SR (D)
- 50 Special Revival (Limited to 3000 Italy-only numbered units, released in 1991)
- COSA 1 – 125cc, 150cc, 200 cc
- COSA 2 – 125cc, 150cc, 200 cc
- P80 / P80 E (France)
- P80X/PX80 E (France)
- PK 80 S / Elestart
- PK 80 S Automatica / Elestart
- PK100 S / Elestart
- PK100 S Automatica
- PK100 XL
- PK125 XL / Elestart
- PK 125 S
- PK 125 E
- PK 125 automatica (automatic transmission)
- P 125 X
- P200E
- PX200EFL
- PX200 Serie Speciale (Limited 400 unit- UK only)
- T5 / Elestart (5 port engine 125 cc P series)
- T5 Classic (5 port engine 125 cc P series)
- T5 Millennium (5 port engine 125 cc P series) (Limited 400 unit- UK only)
Model Baru :
- ET2 50 – 2stroke
- ET4 50 – 4stroke
- ET4 125 (Euro Model)
- ET4 150 (Euro Model)
- ET4 150 (US model)
- PX 200
Model Terbaru :
- LX 50
- LX 125
- LX 150
- LXV 50 (60th anniversary variant of LX50)
- LXV 125 (60th anniversary variant of LX125)
- GT60° 250 cc Limited Edition. 999 produced worldwide and unique with the front fender light and each one receiving a commemorative badge, personalized with the owner’s initials
- GT 125 (Granturismo 125)
- GT 200 (Granturismo 200)
- GTS 125
- GTS 250
- GTV 125 (60th anniversary variant of GTS 125)
- GTV 250 (60th anniversary variant of GTS 250)
- GT 60 (Limited edition 60th anniversary variant of GTS 250)
- PX30 125 (A limited edition, only 1000 produced to celebrate the 30 years of the P range)
- PX 125
- PX 150 (reintroduced to US and Canadian Markets in 2004)
- S50 and S125 new model 2007, introduced at Milan Motorshow November 2006
Specials :
- Montlhéry – di produksi tahun 1950 untuk memecahkan rekor dunia di sircuit Montlhery prancis
- Torpedo – 1951 125 cc special denan conter-opposing pistons, Dino Mazzoncini mencatat rekor dunia dengan kecepatan rata-rata 171 km/h
Sejarah Vespa di Indonesia
Sebenarnya
gue dan beberapa scooterist di Indonesia, sendiri nggak tau persis kapan
pertama kali Vespa masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa
narasumber pun nggak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber
mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan
persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa
Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap
Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. Menurut
beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan,
mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia.
Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Sampai
saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling
tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan, temen gue dari Philipina
menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Sampai saat ini mungkin masih
bisa disebut sebagai surganya Vespa. Kalau lo yang suka banget sama Vespa, coba
deh cari Vespa yang masih orisinil dan tahun tua terus lo bayarnya harus cash
dijamin lo nggak akan dapet, paling dapet juga jauh banget dari tempat lo
tinggal. Gini men, Vespa tuh mau yang tahun tua, bahkan yang udah rongsok dan
mesin mati pun susah banget dicari, beda banget sama motor dari Jepang, di
dealer-dealer aja banyak banget yang dijual sedangkan Vespa, wah kalau lo nggak
cermat banyak tuh oknum jahat yang ngejual Vespa body nya mulus, tapi mesinnya
mati terus rugi lho kalau kita nggak cermat dan teliti millih Vespa. Kenapa gue
suka sama Vespa karena selain bentuknya yang mirip tawon hamil, Vespa tuh punya
nilai jual yang tinggi lho.
Kamis, 08 Maret 2012
Obsesi mati
Buta mencari pegangan
Otakku terpaku penuh kehampaan
Hidupku mencoba mencari
Kuacak masa depan tanpa arti
Bersama nyeri bangunlah mimpi
dan mati adalah obsesi
Otakku terpaku penuh kehampaan
Hidupku mencoba mencari
Kuacak masa depan tanpa arti
Bersama nyeri bangunlah mimpi
dan mati adalah obsesi
Langganan:
Postingan (Atom)